JASON BENCI MENJADI TUA. Sendi-sendinya ngilu. Kakinya gemetaran. Selagi kepayahan mendaki bukit, paru-parunya menderu dan dadanya sesak seperti diimpit kotak berisi batu. Dia tidak bisa melihat wajahnya, puji syukur kepada dewa-dewi, tapi jemarinya kurus dan berbonggol-bonggol. Jejaring pembuluh darah biru menonjol di punggung tangannya. Aroma tubuhnya bahkan seperti lelaki tua—bau kamper da…
SAAT SERANGAN KETIGA BERLANGSUNG, HAZEL nyaris menelan sebongkah batu besar. Dia sedang menatap ke dalam kabut, bertanya-tanya mengapa sulit sekali terbang melintasi sebuah jajaran gunung tolol, ketika bel peringatan kapal berbunyi. "Segera belok kiri!" Nico berseru dari tiang depan kapal layar terbang itu. Di bagian kemudi kapal, Leo menyentakkan roda kemudi. Argo 2 membelok ke kiri, bilah-bil…
ANNABETH KIRA DIA SUDAH SIAP menghadapi apa saja sampai dia bersua dengan patung yang bisa meledak. Annabeth mondar-mandir di geladak kapal perang terbang mereka, Argo II, mengecek peluncur misil berkali-kali untuk memastikan semuanya dalam posisi terkunci. Dia memastikan lagi bahwa bendera putih tanda "Kami datang dalam damai" telah dikibarkan di tiang kapal. Dia sudah menelaah ulang rencana m…
PARA WANITA BERAMBUT ULAR MULAI membuat Percy sebal. Mereka semestinya sudah mati tiga hari lalu, waktu Percy menjatuhi mereka peti berisi bola boling di Supermarket Supermurah Napa. Mereka semestinya sudah mati dua hari lalu, waktu dia menggilas mereka dengan mobil polisi di Martinez. Mereka seharusnya sudah mati pagi ini, waktu dia memenggal kepala mereka di Tilden Park. Namun, meski Percy su…
Dia terbangun di kursi belakang sebuah bus sekolah, tidak yakin di mana dia berada, berpegangan tangan dengan cewek yang tidak dikenalnya. Bukan bagian itu yang payah. Cewek ini manis, tapi Jason tidak tahu siapa cewek itu dan apa yang dirinya lakukan di sana. Jason duduk tegak dan menggosok-gosok matanya, mencoba berpikir. Beberapa lusin anak sedang berleha-leha di kursi-kursi di depannya, me…
Kiamat dimulai ketika seekor pegasus mendarat di kap mobilku. Sampai saat itu, aku mengalami siang yang menyenangkan. Secara teknis aku seharusnya nggak mengemudi. Karena aku baru menginjak umur enam belas minggu depan, tapi ibuku dan ayah tiriku, Paul, mengajak temanku Rachel dan aku ke bentangan pantai pribadi di Pesisir Selatan, dan Paul memperbolehkan kami meminjam Prius-nya untuk keliling-…
Hari Jumat sebelum liburan musim dingin, ibuku me-ngemasiku tas untuk bermalam dan beberapa senjata berbahaya dan mengantarku menuju sekolah asrama baru. Kami menjemput teman-temanku, Annabeth dan Thalia, di tengah perjalanan. Perjalanan memakan waktu delapan jam dari New York menuju Pelabuhan Bar, Maine. Hujan es dan salju berjatuhan menimpa jalan raya. Annabeth, Thalia, dan aku tak bertemu sa…
Aku Bertarung dengan Regu Pemandu Sorak Hal terakhir yang ingin kulakukan pada libur musim panasku adalah lagi-lagi meledakkan sekolah. Tapi di sanalah aku, pada Senin pagi, minggu pertama Juni, duduk dalam mobil ibuku di depan Goode High School di East 81st. Goode berupa gedung besar dari batu cokelat yang menghadap ke Sungai East. Sekumpulan mobil BMW dan Lincoln Town diparkir di luar, di dep…
Aku sedang berdiri di jalanan sunyi di sebuah kota pantai kecil. Saat itu tepat tengah malam. Badai menerjang. Dera angin dan hujan mencabik-cabik deret pepohonan palem sepanjang trotoar. Bagunan semen merah jambu dan kuning menjajari tepi jalan, jendela-jendelanya tertutupi papan. Satu blok di depan, melewati semak-semak kembang sepatu, lautan tampak bergulung ganas.