Negeri 5 Menara, #2 Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia bahkan sudah bisa bermimpi dalam bahasa Arab dan Inggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika. Dengan semangat menggelegak dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun kawan karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu d…
Selama ini kita memanggilnya “Janshen”, padahal itu adalah nama belakang keluarganya. Sejak lahir, anak ini dianggap sebagai pembawa kebahagiaan karena siapa pun yang ada di sekitarnya selalu merasa bahagia. Tak ada yang mau tahu bagaimana kisah hidupnya. Semua sahabat hantuku tak tertarik mencari tahu karena masalah terberat seorang Janshen hanyalah gigi ompong yang membuat anak itu menjad…
Terlalu lama aku melupakan Samantha, sosok hantu anak perempuan yang kutemui saat umurku masih belasan. Sampai di malam ini, dia muncul dan bertanya dengan malu, apakah aku masih ingat padanya? Seketika, aku ingat janjiku pada anak cantik bersorot mata sedih dan kesepian itu untuk sering mengunjunginya dan mengajak sahabat-sahabatku. Aku benar-benar ceroboh telah melupakannya. Namun, Samantha t…
Aku Tania, perempuan biasa… tapi mereka bilang aku ini Alien. Aku perempuan yang suka tertawa tapi mereka bilang aku Monster. Aku perempuan bahagia, namun memang seringnya kebahagianku membuat mereka semua menderita. Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, sesulit itukah mewujudkan keinginanku ini? Nama saya Ananta Prahadi, panggil saja Anta. Hobi bersih-bersih rumah, makan Lontong Kari, dan …
Apa jadinya, jika seorang santri salaf, bernama Muhammad Ayyas, hidup di negeri paling menjunjung tinggi seks bebas dan pornografi, yaitu Rusia? Akankah iman dan kehormatannya dipertaruhkan demi memenuhi hasrat duniawi nonik nonik muda Moskwa, yang kecantikannya tiada tara?
Gandis tahu mereka sudah berjanji. Namun Diyan mengingkari. Gandis percaya bahwa berharap lebih artinya siap dikecewakan, hanya saja ia lupa bahwa orang terdekatlah yang justru punya kesempatan melukai lebih besar. Lalu Diwang muncul, menawarkan harapan yang tak ingin Gandis yakini. Tidak seharusnya perasaan itu ada di tengah ikatan persahabatan. Tapi Diwang percaya justru Gandis satu-satunya o…
Laki-laki itu serupa mimpi buruk bagi Dara. Mungkin lebih mengerikan daripada sekadar mimpi yang sewaktu-waktu berakhir saat terjaga. Karena dunia nyata tak bisa dipenggal seperti mimpi. Dia kembali. Layaknya menggarami luka, hanya perih yang meraja. Dara bisa merasakan kenangan perlahan menyeret, menggulung, dan menenggelamkannya. Kehadiran laki-laki itu mengupas helai-helai memori menyakitkan…
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya. Kemudian, satu orang tersebut akan menjadi bagian terbesar dalam agendamu. Dan hatimu takkan memberikan pilihan apa pun kecuali jatuh cinta, biarpun logika terus berkata bahwa risiko dari jatuh cinta adalah terjerembab di dasar nestapa. Pada sebuah garis waktu yang …
Masa hidup Hans Joseph Weel bisa dibilang tidak menyenangkan. Dia tidak pernah dekat dengan kedua orangtua atau saudara selayaknya anak-anak lain. Hanya Rosemary Boyld, seorang wanita tua yang menganggap Hans seperti cucu sendiri, berada di sisinya sampai ke teror mengerikan itu….”… aku hanyalah anak kecil yang sedang menunggu Mama untuk menjemputku pulang. Jika boleh meminta, tolong jang…
Menghadapi masalah dalam hidup bukanlah suatu hal yang menakutkan. Merasa marah, kecewa, sedih, dikhianati, gagal, hingga merasa rendah diri adalah wajar kita rasakan. Berada dalam posisi terendah bukan menjadi penghalang bagi kita untuk berubah. Inilah titik balik untuk menggapai harapan baru. Menjadi individu yang lebih positif. Buku ini adalah jawaban bagi kita yang ingin selalu berpikir dan…